GIMANA SIH CARA BERPAKAIAN SECARA SYARIAT ISLAM
Bel istirahat telah berbunyi,semua siswa SMPN 1 Singosari segera meninggalkan kelas untuk segera menuju ke kantin sekolah untuk membeli makanan.Begitu pula dengan Firsa yang meninggalkan kelas untuk membeli makanan.Ketika perjalanan kembali ke kelas,Firsa dicegat oleh seorang perempuan.Rupanya perempuan tersebut teman waktu SD yang bernama Galuh.Akhirnya mereka berdua duduk di bangku depan kelas Firsa.Lalu Firsa menanyakan maksud Galuh menghampiri dia, “Ada apa Galuh,kok kamu menemui aku ?”Galuh menjawab “Maksud aku menghampiri kamu karena aku ingin bertanya sama kamu.”Firsa kemudian tanya kembali, “Mau tanya apa emangnya?”Galuh meneruskan bicaranya, “Akum au minta penjelasan dari kamu emangnya bagaimana sih cara berpakaian secara islami baik untuk laki – laki maupun perempuan?” “ Oh…..Begitu,baiklah aku akan jelaskan Islam tidak menentukan model pakaian tertentu bagi umatnya. Agama menyerahkan sepenuhnya pada manusia untuk berkreasi dalam berpakaian asalkan mengikuti aturan Islam. Artinya, meskipun Islam tidak menjelaskan secara detil model pakaian Islami, tetapi Islam menjelaskan aturan umum dan etika berpakaian yang mesti dipahami dan diamalkan.Dalam Islam fungsi utama pakaian adalah menutup aurat sebagaimana tercantum dalam surah al-A’raf [7]: 26 yang artinya kurang lebih “Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.” Dalam pandangan KH Ali Mustafa Yaqub, walaupun Islam tidak merekomendasikan satu model pakaian tertentu, tetapi Islam memiliki aturan umum berpakaian. Aturan umum ini diistilahkan oleh almarhum dengan 4T, yaitu tidak terbuka (tutup aurat), tidak transparan, tidak ketat, dan tidak menyerupai lawan jenis.” Galuh menimpali,“Bisa dijelasin secara detail nggak apa itu 4T?”
Firsa menjawab “Baik,dengan senang hati akan aku jelaskan,Prinsip 4T yang pertama yaitu menutup aurat. Menutup aurat merupakan prinsip pertama yang menjadi dasar agar pakaian tersebut dapat dikatakan sesuai dengan hukum Islam. Sebagaimana telah mafhum bahwa aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut dan aurat perempuan adalah seluruh badan kecuali dua telapak tangan dan wajah.Syariat untuk menutup aurat telah ada sejak zaman nabi Adam dan Hawa ketika mereka berdua mendakati pohon yang dilarang oleh Allah swt untuk mendekatinya. Hal ini terdapat dalam surah al-A’raf [7]: 22 yang artinya ,“(Yakni serta-merta dan dengan cepat) tatkala keduanya telah merasakan buah pohon itu, tampaklah bagi keduanya, aurat masing-masing dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga secara berlapis-lapir.” Prinsip yang kedua yaitu pakaian tidak boleh transparan.Pakaian yang tembus pandang, yang memperlihatkan bentuk tubuh yang harusnya ditutup secara samar-samar bukan merupakan pakaian yang Islami. Sebab, secara tidak langsung pakaian yang transparan berarti tidak menutup aurat. Memilih warna dan bahan pakaian menentukan pakaian tersebut transparan atau tidak khususnya dalam keadaan keringatan atau kehujanan.Sehingga ketika membeli pakaian sangat dianjurkan untuk memilih bahan yang baik agar tidak transparan.Prinsip yang ketiga yaitu Tidak ketat.Pakaian yang digunakan oleh umat Islam mesti longgar dan tidak ketat. Pakaian yang baik ialah pakaian yang tidak memperlihatkan lekukan tubuh supaya orang yang melihat kita tidak terpancing untuk melakukan perbuatan negatif.Kemudian Prinsip yang terakhir yaitu pakaian yang digunakan tidak menyerupai pakaian lawan jenis kita. Dalam sebuah Hadis yang terdapat dalam Shohih Bukhari/159, sebagai berikut:
Diriwayatkan Ibn ‘Abbas Ra.,berkata: “Rasulullah saw melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.” Hadis di atas tidak secara eksplisit menjelaskan bahwa laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya. Secara umum hadis di atas menjelaskan bahwa Nabi saw melarang umatnya untuk menyerupai lawan jenisnya, termasuk dalam dalam hal berpakaian.Di samping itu etika berpakaian yang perlu diperhatikan adalah kesederhanaan. Karena kesederhanaan dalam segala hal termasuk dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Dalam sebuah Hadis Rasulullah saw., sebagaimana terdapat dalam Sunan Ibn Majah/1379 sebagai berikut Rasulullah saw bersabda “kesederhanaan adalah bagian dari iman.”Keempat kriteria ini perlu diperhatikan ketika memilih, membeli, dan menggunakan pakaian. Perempuan yang menggunakan “hijab” tidak akan ada gunanya kalau pakaian yang mereka gunakan transparan dan ketat. Begitu pula laki-laki, tidak ada gunanya memakai jubah, kalau tembus pandang dan auratnya terlihat oleh orang lain,Insya Allah kurang lebih seperti itu penjelasannya Galuh.” “Alhamdulillah aku sangat paham sekali dengan penjelasan darimu,terima kasih,maaf sudah merepotkanmu,” timpal Galuh. Firsa menjawab “Sama – sama Galuh,senang bisa membantumu,by the way jam istirahat sudah kurang 5 menit aku harus makan,bye Galuh,Assalamualaikum….” “Waalaikumsalam,jumpa lagi esok.Bye…..” Jawab Galuh.
CERITA DISUSUN OLEH : FIRSTADA BHAKTI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn-EZB0RKiXsNtmb0WqcSD9drgeh1lmnVqyUKh2u3J1pi0WL21i_q06V7Z4BGVsZix8EsJdEaJuSTqemduNK7uQyNaTV5QIRyXaX-nva5RH8LkmHcWxRTWxLL0ygS0FaI6cwwUlK1EaTA/s1600/b097adf6f19c37bcff23ba96427b03c0.jpg |
0 comments